Senin, 08 Oktober 2012

Anti Galau :)

Alasan Kepulangan Obama Dari Indonesia Setelah tertunda 2 kali, Presiden Obama akhirnya bertandang ke Indonesia. Sayangnya beliau hanya 20 jam berada di Indonesia. Publik jadi bertanya-tanya kenapa Presiden Obama harus pulang secepat itu. Dalam wawancara khusus dengan CNN, Presiden Obama akhirnya menyampaikan alasannya: Bahwa sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia, beliau sangat paham dengan aturan di Indonesia. Jika berkunjung lebih dari 1×24 jam, maka Presiden Obama wajib melapor ke RT/RW setempat. Festival Otak Sedunia Pada suatu hari di Amerika Serikat, tepatnya di kota New York, diadakan festival otak sedunia. Pada festival tersebut dipamerkan dan dijual otak2 manusia dari seluruh dunia. Masing2 negara mengirimkan satu buah otak untuk diwakilkan. Dari sekian ratus otak, setelah diadakan penelitian, ternyata harga otak termahal berasal dari 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang dan Indonesia. Ketika seorang pengunjung menanyakan mengapa otak Amerika mahal, si penjual mengatakan bahwa otak Amerika mahal karena mampu menciptakan teknologi tinggi di bidang transportasi. “Lalu, gimana dengan otak Jepang ?”, bertanya lagisi pengunjung. “Kalo otak Jepang mahal, karena Jepang sudah bisa menciptakan teknologi robot yang super canggih,” jawab si penjual. “Lantas, otak Indonesia ?” sahut si pengunjung lagi, penasaran. “Oooooo… kalo yg ini mahal sekali, karena masih orisinil & jarang dipake.” Ada Kondom Ukuran Ini? Seorang pria Perancis yang memiliki ukuran anu “big size”, berkeliling disebuah pusat pertokoan obat obatan Asia. Dengan maksud ingin memamerkan anu-nya yang wah. Si Perancis berpura-pura hendak membeli kondom di setiap toko yang di masukinya. Di sebuah toko obat milik orang Indonesia tanpa ragu-ragu si Prancis menghampiri penjaga toko, “Ada jual kondom ?” tanyanya sambil menimang-nimang ‘anu’-nya, penjaga toko dengan gagap menjawab, “Ti..ti..ti..tidak ada mister !?” Dengan bangga si Prancis pun keluar toko sambil melihat-lihat toko yang lain. Kemudian dia masuk ke sebuah toko obat lain yang pemiliknya orang Cina. Bertanya lagi si Prancis “Ada jual kondom ?!” tanya si Perancis kepada penjaga toko sambil tetap menimang-nimang “anu”nya, si penjaga toko dengan terbata-bata berkata “Haiya..ukulan anu tuang,..di sini tidak..adaa..haiya !?”. Kembali si Prancis keluar toko dengan bangga. Begitu terus kelakuan si Prancis pada setiap toko obat yang di laluinya. Sampai si Prancis mencoba masuk ke toko obat milik orang arab, kebetulan waktu itu yang menjaga toko pemiliknya sendiri karena pembantunya sedang merapihkan gudang. Masuklah si Prancis, kemudian dia menghampiri pemilik toko obat tersebut. Seperti yang sudah-sudah kembali si Prancis dengan maksud memamerkan benda “pusaka”nya, bertanya dia pada pemilik toko. “Ehemm..Ada jual kondom ukuran ini ?!”, tanya si Prancis sambil menunjuk ke “anu”nya. Pemlik toko, Dengan sikap melayani pembeli, berkata pemilik toko “Tunggu sebentar,…pelayan saya ada di belakang..!?”, Dengan logat Arab-nya yang kental pemilik toko berkata kepada pembantunya “Udin.. tolong ambilkan kondom ukuran anak-anak!” Saya Baru Saja Menyetop Seorang Pembesar Pada waktu Paus sedang mengunjungi kota New York, ia diajak berkeliling kota naik mobil dengan ditemani seorang sopir. Karena si sopir ingin memberikan service terbaiknya dan juga untuk menunjukkan kebolehannya, ia berkata, “Bapak Paus apapun yang Bapak inginkan, akan saya penuhi, sebutkan saja.” “Well”, kata Paus, “Sebenarnya saya sudah lama ingin sekali mengendarai mobil sendiri. Di Vatican saya tidak kemana-mana, dan kalaupun saya harus keluar, selalu tersedia sopir dan mobil pribadi untuk saya. Saya ingin sekali menyetir sendiri, tapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk melakukannya.” “Wah,” kata si sopir, “Kalau hanya itu saja masalahnya, tidak jadi soal.” dan kemudian merekapun bertukar tempat. Paus menyetir dan si sopir duduk di belakangnya. Tetapi baru saja sampai ke persimpangan pertama, Paus lupa untuk berhenti di lampu merah, dan jalan terus. Segera polisi New York mengikuti mobil tersebut dan menghentikannya. Mobil menepi, polisi turun dari motornya, dan menghampiri mobil tersebut. Tetapi begitu ia mendekat, ia mengenali Paus, dan ia segera kembali ke motornya dan segera mengontak atasannya. “Pak”, kata Polisi itu, “Saya baru saja menyetop seorang pembesar.” “Apa?” kata atasannya, “Kepala Polisi?” “Bukan Pak, dia malah lebih tinggi dari Walikota.” “Hei, kamu tidak menyetop Presiden Amerika Serikat “kan?” “Tidak Pak, dia malah lebih tinggi lagi.” “Well, jadi siapa yang kau stop itu?” tanya si atasan bingung. “Tidak tahu Pak”, jawab Polisi, “tapi siapapun dia, sopirnya saja Paus! Kenapa Engkau Tanyakan Itu? Suatu sore hari di perkampungan indian suku apache di amerika ada kakek dan cucunya yang tengah bercengkrama. Cuplikan pembicaraannya sbb, Cucu :kek kenapa sih kakek namanya elang putih? Kakek: o itu ketika kakek masih dalam kandungan, ayah kakek berhasil memanah elang putih yang sedang terbang sehingga untuk mengenangnya kakek diberinama Si Elang Putih. Cucu: terus kenapa ayah diberinama beruang hitam? Kakek: o itu dulu waktu ayahmu dalam kandungan kakek berhasil mengalahkan seekor beruang hitam yang sedang mengamuk sehingga untuk mengabadikan peristiwa itu ayahmu kuberi nama Si Beruang Hitam. Cucu: o, begitu kek….. Kakek: iya…jadi ceritanya memang begitu, tapi kenapa engkau tanyakan itu Kondombocor? Saya Telah Menemukan Suatu Fakta Yang Penting Tentang Bahasa Lokal Dua antropolog terbang ke kepulauan di laut selatan untuk mempelajari suku pribumi. Mereka pergi ke dua pulau yang berdekatan dan mulai bekerja. Beberapa bulan kemudian salah satu dari mereka mengambil sampan ke pulau lain untuk melihat apa yang dilakukan rekannya. Ketika ia sampai di sana, ia menemukan antropolog lain berdiri di antara kelompok penduduk asli. “Salam Bagaimana kabar?!” kata antropolog mengunjungi. “Bagus!” kata yang lain, “Saya telah menemukan suatu fakta yang penting tentang bahasa lokal sini! Lihatlah!” Dia menunjuk pohon kelapa dan berkata, “Apa itu?” Penduduk asli, bersama-sama, mengatakan “Umbalo-gong!” Dia lalu menunjuk pada batu dan berkata, “dan itu?” Penduduk asli lagi melagukan “Umbalo-gong!” “Lihatlah!”, Kata antropolog berseri-seri, “Mereka menggunakan kata SAMA untuk ‘batu’ dan untuk ‘pohon kelapa’!” “Itu benar-benar menakjubkan!” kata antropolog satunya heran, “Di pulau sebelah, kata tadi berarti ‘jari telunjuk’…” tiket kereta si yahudi Di stasiun kereta Jatinegara ada 2 orang Inggris dan 2 orang Yahudi sedang antre tiket ke Bandung. Si Inggris memperhatikan si Yahudi membeli tiket, mereka heran karena Yahudi itu hanya membeli hanya 1 tiket. Lalu saat mereka naik ke dalam kereta, ternyata duduknya berdekatan. Setelah kereta jalan dan petugas datang untuk memeriksa tiket, kedua Yahudi itu bergegas masuk ke dalam toilet. Saat petugas menggedor pintu toilet untuk memeriksa tiket, pintu dibuka dan tampak tangan yang menjulurkan tiket kereta. ” Oh, begitu rupanya cara untuk mengakali tiket kereta, ” pikir si Inggris. Pada perjalanan balik dari Bandung, si Inggris kebetulan bertemu lagi dengan si Yahudi. Si Inggris bertekad mempraktekkan cara si Yahudi dengan hanya membeli 1 tiket. Eh, ternyata si Yahudi tidak membeli tiket sama sekali. Si Inggris heran : ” Akal-akalan apa lagi ini?” Cerita yang sama, petugas datang memeriksa tiket, lalu si Inggris berdua bergegas masuk ke dalam toilet. Si Yahudi langsung bangkit dan Mengetuk pintu toilet. Si Inggris mengangsurkan tiket dari balik pintu. Si Yahudi mengambil tiket Si Inggris dan dengan tenang menuju ke toilet yang lain. presiden dan pameran lukisan Suatu hari seorang presiden sebuah negara pergi melihat pameran lukisan-lukisan. Karena saat itu beliau mengalami sakit mata dan penglihatannya kabur, maka ia mengajak satu ajudannya ut menuntunnya. Presiden : “Wah, lukisan ini bagus. Gambar ikannya bener-bener hidup.” Ajudan: “Shttt… Jangan keras-keras Pak. Itu gambar buaya.” Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain. Presiden: “Gambar Gajah ini benar- benar gagah.” Ajudan: “Shttt… Ojo keras-keras Pak. Itu gambar banteng.” Presiden itu kemudian menahan diri memberi komentar sampai ia tiba pada satu pojok ruang pameran dia berseru: “Wah, sing iki apik tenan. Lukisan Gorila nya begitu nyata anatominya.” Ajudannya langsung tertegun dan berkata: “Pssttt…. Jangan keras-keras Pak. Itu cermin!” roket matahari Beberapa negara maju tampaknya sudah mulai berani investasi di Indonesia. Mulailah wakil wakil negara itu mengirim Technokrat dan Perdana Menterinya. Sampailah mereka pada pembahasan perusahaan2 milik negara (BUMN), yang seharusnya amat menguntungkan itu. Ketika pembahasan sampai kepada industri pesawat terbang (IPTN), tampillah sodara Ilham Habibie untuk presentasi. Ilham : “Suatu kehormatan bagi kami bisa presentasi di hadapan bapak2″ Mahattir (Malaysia) : “To the Point aja, apa yg sodara banggakan dari IPTN?” Ilham :” Oke, ternyata kami tidak lagi memproduksi pesawat Yang mulia,kami telah memproduksi roket ” (sambil dengan bangga memperlihatkan prototype yang masih anget). Tony Blair (Inggris) : “Trus, apa keunggulan roket IPTN ini ?” Ilham : “Kalo Amerika cuma bisa mendaratkan manusia pertama dibulan, maka Roket kami akan bisa mengantarkan manusia ke matahari” Hadirin : ” Wow……! Tony Blair : “Eh, eh… sebentar mas…,itu apakah Roket anda nggak kebakar, kalo mendarat di matahari. Khan disana panasss…” Ilham : “Lho, jangan khawatir pak, saya dan team sudah dengan cermat memperthitungkan, sehingga Roket kita akan sampai Matahari pada malam hari… ========================================== turis jepang dan sopir taxi Di luar Hotel Orchard, seorang turis Jepang mau pergi ke bandara, naik taxi. Di jalan, tiba-tiba mobil kenceng banget lewat,nyalip taxinya si Jepang. Dengan bangga si Jepang teriak,”Aaah Toyota, made in Japan, very faaast!” Nggak berapa lama, mobil lain ngebut juga nyalip taxinya si Jepang lagi! Si Jepang teriak lagi, “Aaahh Nissan, made in Japan, very faaast!” Nggak berapa lama lagi, lewat lagi satu mobil,nyalip taxinya si Jepang. Dia teriak lagi,”Aaah Mitsubishi, made in Japan, very faaast!” Kali ini si sopir taxi, capek ngeliatin penumpangnya yg bener-bener nasionalis. Sampe di bandara, si sopir bilang ke si Jepang, “100 dollars please” “100 dollars?! It’s not that far from the hotel!!!” “Aaah, taxi meter, made in Japan, very faaast!!” pelatih sirkus 3 negara Suatu hari diadakan lomba untuk mencari pelatih sirkus yang handal di dunia. Setelah melewati babak penyisihan, hanya 3 pelatih sirkus yang lolos babak tersebut, yaitu dari negara Indonesia, Thailand dan India. Dewan juri memberikan satu ujian terakhir untuk menobatkan sebagai pelatih sirkus terbaik sepanjang masa. Lalu di sediakanlah satu ekor gajah jantan yang besar dan masing-masing pelatih bergiliran diuji untuk membuat gajah itu duduk. Pelatih dari India maupun Thailand bergantian mencoba tapi tidak berhasil, sampai mereka bersemedi segala, tapi tetap gajah bengong tidak bergerak. Giliran pelatih Indonesia, dan dia langsung berdiri menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali. Dan tepat diekor, dia mengangkat ekornya dan menyentil biji gajah. Akibatnya gajah mulas dan terduduk. penonton bersorak atas kemenangan Indonesia, tapi dari negara lain menggerutu tidak puas dan meminta satu ujian lagi untuk menyakinkan. Kata dewan juri, “Gimana supaya membuat gajah menggeleng !” Baik dari India dan Thailand, sekali lagi tidak dapat berbuat banyak dan akhirnya menyerah. Giliran Indonesia, dia langsung menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali seperti semula dan tepat di kuping gajah dia berhenti. Dia lalu mengangkat kuping gajah dan membisikan, “Jah, lu mau enggak gue sentil biji lu lagi !!” Kontan gajah langsung menggeleng-geleng. pasukan 3 negara Suatu kali, diadakan pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri oleh tiga orang pemimpin wanita dari tiga negara yaitu dari Inggris yang diwakili oleh Margareth T., India diwakili oleh Indira Gandhi dan dari Philipina oleh Corry A. Sebagai langkah awal diadakanlah upacara penghormatan diiringi dengan pemeriksaan barisan pasukan dari ketiga negara tersebut. Sesampainya rombongan di depan pasukan Baret Hijau dari Inggris yang terkenal itu, dengan garang Margareth T. Menampar dan meninju pasukan yang ada didepannya yang tentu saja tanpa balasan. Terjadi dialog: “Sakit nggak?” “Nggak, Mam!!!” “Kenapa?” “Sebagai Prajurit sejati dari Britania Raya, kami terbiasa untuk menerima rasa sakit.” “Bagus.” Corry A. pun tidak mau kalah, dan begitu sampai di depan barisan pasukannya, diambilnya senapan dari komandan peleton, dan menghantamkan popor senapan tersebut ke muka prajuritnya. Terjadi lagi dialog: “Sakit nggak?” “Nggak Madam!!!” (Dengan muka bercucuran darah) “Kenapa?” “Sebagai tentara Philipina, kami harus mampu menahan rasa sakit dan kengerian untuk mempertahankan kedaulatan.” “Bagus” (dalam hati, sambil melirik Margareth, “hebatan prajurit gue kan”) Begitu pemeriksaan sampai di depan pasukan India, dengan cepat Indira G. menyambar bayonet yang ada di senapan prajurit yang ada didepannya dan dengan sekali sebat terpotonglah “anu-nya” prajurit tersebut, dan dengan lantang bertanya: “Sakit nggak?” “Nggak Madam…!!!” “Kenapa!!!” “Sebab itu kepunyaan orang dibelakang saya…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar